Tari
jauk merupakan salah satu tari tradisi yang ada di bali. Tari Jauk adalah
tarian yang menggambarkan raja raksasa yang sedang berkelana di hutan. Tari
jauk merupakan dasar dari tari – tari petopengan di bali. Tari Jauk memiliki gerak yang fleksibel, artinya
tidak ada patokan khusus pada saat kita menarikan tarian ini. Walaupun bebas
kita berkreasi dengan gerakan, namun tetap tidak boleh lepas dari pakem – pakem
yang telah ada.
Kostum atau pakaian yang
digunakan pada tarian ini adalah sama seperti kostum yang digunakan pada tari
baris, hanya saja ada sedikit perbedaan pada gelungan yang digunakan. Gelungan
yang digunakan pada tari jauk yaitu berbentuk cecandian layaknya mahkota raja. Jauk juga menggunakan Topeng serta
selop tangan yang berisi kuku – kuku yang panjang. Sedangkan pada awiran atau
paenutup tubuh, semuanya sama seperti pakaian tari baris.
Di Bali terdapat dua jenis Tari
Jauk yaitu Jauk Keras dan Jauk Manis. Perbedaan antara Jauk Keras
dan Jauk Manis yaitu :
1.
Dari segi topengnya, Jauk keras
menggunakan topeng berwarna merah, matanya melotot dengan bibir terbuka, dan
ekspresinya lebih bringas atau galak. Sedangkan Jauk Manis topengnya berwarna
putih, matanya melotot namun ekspresinya lebih kalem dengan bibir tersenyum.
2.
Dari segi gerakan , Jauk keras gerakan
tarinya seperti namanya, yaitu agak keras dan bringas serta berwibawa.
Sedangkan Jauk Manis gerakannya lebih lembut namun tetap tegas dan
menggambarkan kewibawaan raksasa.
Itulah
salah satu tarian tradisi dari daerah Bali. Untuk itu kita patut melestarikan dan menjaganya agar tidak punah.